Mie Ayam Bandung Asli Beskalan: Ketika Mi Ayam Oke Juga untuk Sarapan

Menu apa yang cocok untuk sarapan? Bubur ayam, soto, nasi gudeg? Itu sudah biasa. Kalau mi ayam? Itulah uniknya warung Mie Ayam Bandung Asli yang justru menghidangkan mie ayam sebagai menu andalan untuk sarapan. Warung ini berlokasi di Jalan Beskalan 35, samping Pasar Pathuk, Yogyakarta. Dari arah Jalan Malioboro ke selatan, belok kanan di gang sebelah Ramai Mall, lurus ke arah Pasar Pathuk. Warungnya berwarna biru di kiri jalan.


Ini adalah kali kedua saya datang ke sini. Karena dulu saya sudah pernah mencicipi lomie kangkungnya yang mantap jaya, kali ini saya memesan menu lain. Mbak Martha memesan mi ayam merem melek (asin pedas), sedangkan saya memilih mi ayam asin. Isinya mi, sawi, cincangan ayam, bumbu, bawang goreng, dan kuah serta pangsit dalam mangkuk terpisah. Sayangnya, kami datang kesiangan (meskipun sebenarnya masih jam 07.30, masih pagi) sehingga pangsit yang jadi pelengkap mi ayamnya sudah habis. Saya kebagian bakso. Porsi mi ayamnya pas, lumayan kenyang. Rasanya...nyum...tidak perlu diceritakan, mending langsung ke sini aja. :D Dalam hitungan menit, seluruh isi mangkuk sudah berpindah ke perut saya. Maklum, habis nguli nyuci baju dua ember. Hihihihi.

Pelengkap mi ayam, ada pangsit dan bakso
Mi ayam asin pedas, uuu cabenya! :D
Aku sih pilih kamu, eh mi ayam asin aja! :D
Mi ayam asin pedas dan lomie kangkung

Karena menu andalannya adalah mi ayam, ada berbagai pilihan jenis mi ayamnya. Ada mi ayam asin, mi ayam manis, mi ayam manis pedas, dan mi ayam merem melek (asin pedas). Bagi yang maniak pedas, bisa mencoba mi ayam merem melek yang katanya pedasnya bikin merem melek beneran. Bagi yang ketahanan terhadap rasa pedasnya nanggung macam saya, bisa pesan mi ayam asin atau mi ayam manis. Pedasnya bisa dikira-kira sendiri pakai sambal.
Bagi yang tidak suka mi ayam untuk sarapan, ada pilihan menu lainnya. Ada nasi bakmoy, bubur ayam, soto tauco, siomay, dll. Eitsss, tapi jangan kecewa ya kalau dari rumah sudah berandai-andai mau makan ini atau itu, ternyata di sana tidak tersedia. Beberapa menu di warung ini memang disajikan sesuai jadwal.

Menunya sesuai jadwal

Berhubung warung ini menyediakan masakan peranakan Tionghoa dan yang berjualan juga keluarga keturunan Sunda-Tionghoa dan non-muslim, ada kekhawatiran kalau masakannya tidak halal. Jangan-jangan pakai minyak babi. Ehm, analisis saya gini sih. Ibu Esti (ibunya teman saya) yang dulu pertama mengajak saya ke sini pernah tanya ke pegawainya, “Kok bikin mi ayamnya di dalam? Hayo, nggak halal ya?” “Halal kok, Bu. Di depan sempit, jadi bikinnya di dalam.” Beberapa pegawainya juga muslim dan pakai jilbab. Jadi...uhm, kalau ragu-ragu mending nggak usah ya. Tinggalkan keragu-raguan. :D
Soal harga, mi ayam di sini memang sediki lebih mahal kalau dibandingkan dengan mi ayam di warung-warung lain atau tukang mi ayam keliling. Semangkuk mi ayam dihargai Rp15.000,00. Bahkan, harga siomaynya Rp5.000,00 per biji. Agak berat untuk kantong mahasiswa di akhir bulan. Hihihihi. Ya, ada uang ada barang sih. Nggak mengecewakan. Recommended pokoknya. Layanannya cepat. Lebih lama makannya daripada nunggu pesanannya diantar soalnya si om yang jualan bakalan teriakin pegawainya kalau pesanannya lama, “Mi ayam asinnya mana? Kok belum?” Penjualnya juga ramah, selalu menyapa dan berterima kasih saat pembelinya pulang. “Om, tak foto ya. Nanti mau ditulis di blog,” kata saya sebelum pergi. “Oh, iya. Makasih.” Jadi, kapan kita makan mi ayam lagi buat sarapan? Salam! :D
Mie Ayam Bandung Asli
Jalan Beskalan 35, Yogyakarta
dari Malioboro ke selatan, belok kanan samping Ramai Mall,
samping Pasar Pathuk
Jam buka: 06.00–11.00
(bisa lebih cepat kalau sudah habis)
Senin libur

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PSA (Perawatan Saluran Akar) (Bagian 3): Cetak Gigi dan Pasang Onlay

Cerita Gigi Bungsu Si Anak Bungsu (Bagian 2): Sakitnya Dikit, Malunya yang Nggak Ketulungan

[Review Kumpulan Cerpen] Parmin: Kebahagiaan dalam Segelas Es Krim yang Mencair