Senandung Ibu (dari Ibu untuk Kita)

Beberapa waktu lalu saya iseng membuka-buka catatan lama di akun Facebook dan menemukan sebuah puisi berjudul “Senandung Ibu (dari Ibu untuk Kita)”. Saya pun mencoba mengingat-ingat peristiwa yang melatarbelakangi saya menulis puisi ini. Dengan melihat tanggal posting-nya, saya ingat bahwa puisi ini saya tulis di sela-sela “kehebohan” menulis skripsi. Berkutat dengan topik mengenai komunikasi orang dewasa dan anak-anak, ada banyak hikmah yang saya dapatkan. Yang paling utama ialah saya sadar bahwa kasih sayang orangtua, terutama ibu sangatlah besar karena ibu adalah guru pertama bagi seorang anak. Ibu adalah guru yang pertama mengajarkan hal-hal mendasar dalam kehidupan seseorang, seperti berbicara, berjalan, makan, bersikap. Dengan merenungkan semua itu, terpikirlah untuk menuliskan sebuah puisi yang saya dedikasikan untuk semua ibu hebat dunia. J

Senandung Ibu (dari Ibu untuk Kita)

Tidurlah anakku,
Lihatlah si bulan merah jambu
bersembunyi di awan kelabu
karena air mata di pipimu
dan cemberut di bibir mungilmu

Tidurlah Ananda,
Ibu ada untuk menjaga
hingga engkau kembali tertawa
menapaki dunia penuh warna
mencecap waktu bertabur gula-gula

Tidurlah malaikat kecilku,
Ucapkan salam pada beruang sahabatmu
Jika langit kembali biru,
pakai sepatu dan baju terbaikmu
kukenalkan penghuni bumi satu per satu

Tidurlah Nak, hingga terlelap
Jika hari terbebas gelap,
kita akan merajut sayap
dengannya kau akan terbang
memeluk bulan, menggapai bintang

21 Februari 2012







Komentar

  1. Best Crypto Casinos: 2021's Top 10 Coin Casino Sites
    With over 20 cryptocurrency casinos, it's no surprise that 1xbet korean there are plenty of options for 인카지노 those that are gambling online with หาเงินออนไลน์ Bitcoin. However, it

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PSA (Perawatan Saluran Akar) (Bagian 3): Cetak Gigi dan Pasang Onlay

Cerita Gigi Bungsu Si Anak Bungsu (Bagian 2): Sakitnya Dikit, Malunya yang Nggak Ketulungan

[Review Kumpulan Cerpen] Parmin: Kebahagiaan dalam Segelas Es Krim yang Mencair