Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2015

Cerita Gigi Bungsu Si Anak Bungsu (Bagian 5, Terakhir): Rasane Wis Embuh! (Rasanya Sudah Entah!)

Gambar
Setelah bekas luka operasi gigi saya yang kiri atas sembuh, saya dan drg. Gunawan merencanakan operasi yang keempat untuk gigi kanan atas pada 20 Maret 2015. Sengaja dipercepat karena kartu GMC saya hanya berlaku sampai 31 Maret 2015. Sehari sebelumnya, drg. Gunawan mengingatkan saya. “Mbak, besok jadi operasi?” Ya jadi laaaaah. “Jadi, Dok.” “GMC-nya sudah diurus?” “Sudah.” “Rontgennya di RSGM atau dibawa ya?” “Saya bawa, Dok.” “Besok mau jam berapa?” “Jam berapa aja, Dok. Yang penting ruangannya ada jendelanya. Hehehehe.” “Ya udah. Pagi aja biar bisa milih ruangannya. Jam 8 ya.” Oke deh! J 20 Maret 2015 Pukul 08.00 saya segera meluncur ke RSGM UGM setelah mengurus surat izin meninggalkan kantor. Mendaftar di bagian administrasi, lalu naik ke poli bedah mulut, mendaftar di bagian administrasi, lalu menunggu dipanggil. Prosedurnya masih sama. Hehehehe. Tidak lama kemudian nama saya dipanggil. Di dalam ada tiga mahasiswa profesi perawat gigi. Mereka memeriksa tekanan darah, suhu t

Cerita Gigi Bungsu Si Anak Bungsu (Bagian 4): Please, Ini Sudah Maksimal!

Gambar
3 Maret 2015 Setelah odontektomi yang kedua, saya masih sering berkonsultasi dengan drg. Henri Mudjono lewat SMS terkait rasa kebas di dagu dan bibir yang belum juga hilang. drg. Henri meminta kepada saya untuk mengabari kalau ada perkembangan. Saya pun sekalian “curhat” tentang gigi-gigi bungsu sebelah atas yang sepertinya sudah menunjukkan gejala hampir sama, tetapi drg. Henri menyarankan untuk menunda dulu sampai dagu dan bibir saya rasanya kembali normal. Saya pun mengiyakannya karena kartu GMC saya akan habis masa berlakunya pada 31 Maret 2015 dan menunggu punya kartu BPJS Kesehatan. Tiba-tiba masuk SMS dari drg. Henri yang membuat mata belok saya yang semula sudah tertutup setengah seperti bayi-bayi Korea kembali ke bentuk semula. “GMC kok bisa habis? Kalau gitu, dipakai dalam bulan ini. Kalau BPJS, antre di Sardjito penuh banget lho, Mbak. Masih keburu kok kalau sampai 31 Maret. Dijadwal sekali di minggu ini, terus operasi berikutnya di minggu ke-4 Maret.” Apaaaaa? Baru har

Cerita Gigi Bungsu Si Anak Bungsu (Bagian 3): Sabar Ya, Bayinya Kembar!

Gambar
Selepas menjalani odontektomi yang pertama, saya masih harus bolak-balik ke RSGM untuk tambal gigi dan membersihkan karang gigi. Saat membersihkan karang gigi sekitar akhir Desember 2014, saya sempatkan untuk berkonsultasi dengan dokter. Saya mengeluhkan sering migrain dan meriang sambil menunjukkan hasil rontgen. Saat melihatnya, drg. Heny Retno M. langsung tertawa. Aih, pasti berita buruk ini, pikir saya. “Aduh, Mbak. Giginya bobok manis semua.” Saya pun hanya senyam-senyum. Ah, sudah kuduga semua dokter gigi akan berkata sama. drg. Heny bercerita panjang lebar tentang risiko bila gigi saya tidak dicabut, salah satunya sinus. “Saya mau mengumpulkan keberanian dulu, Dok. Hehehehe,” kata saya. Masalah utama yang saya alami saat itu adalah dihapuskannya asuransi kesehatan dari GMC untuk karyawan UGM dengan status kontrak. Itu saya ketahui pada bulan Januari ketika periksa ke GMC gara-gara tangan saya bentol-bentol digigit tomcat. GMC hanya diperuntukkan bagi mahasiswa dan PNS.