Setelah perawatan saluran akar gigi saya sampai pada tahap 4, yaitu pengisian saluran akar, perawatan gigi saya diserahkan kembali ke drg. Henri. Sebelum menjalani tahap selanjutnya, saya harus menjalani rontgen lagi untuk melihat kondisi gigi saya. drg. Evy memberi saya rujukan rontgen. Seperti biasa, rontgen di RSGM Prof. Soedomo UGM saja yang murah meriah dan dekat, tinggal gowes 5 menit langsung sampai. Senin, 7 Desember 2015: Rontgen Gigi Lagi Jam istirahat saya segera menuju bagian radiologi RSGM UGM. Lumayan banyak antreannya. Saya langsung melapor ke drg. Henri bahwa saya sudah sampai. Selesai difoto, saya duduk-duduk di depan bagian radiologi. Dari kejauhan, saya melihat drg. Henri menaiki lift , sepertinya mau ke lantai 3. Semoga segera membuka pesan dari saya, lalu segera melihat hasil rontgen supaya saya langsung bisa kembali ke kantor. Hasil rontgen sudah di tangan, drg. Henri meminta saya menunggu sebentar. Dudududu. Sebentar-sebentar saya melihat jam di tangan.
8 September 2014 Setelah menjalani pemeriksaan di RSGM UGM pada Sabtu, 6 September 2014, saya memutuskan untuk menjalani odontektomi (pencabutan gigi geraham bungsu) untuk gigi kanan bawah. Berani tidak berani, pokoknya harus berani. Sepulang dari tempat kerja, saya meminta rujukan ke GMC terlebih dahulu. Ketika meminta rujukan saya ditanya dokter umum di sana, “Ada keluhan apa?” tanya dokter. “Gigi saya sakit, Dok. Kemarin sudah periksa di RSGM. Masalahnya ada dua, gigi berlubang sama gigi geraham bungsu.” “Lubangnya sudah ditambal?” “Sudah,” kata saya. Lalu dokter membuatkan rujukan, di diagnosisnya ditulis “impacted”. Saya pun segera meluncur ke RSGM UGM yang tidak terlalu jauh dari sana. Tiba di sana, saya mengisi formulir. Tiba-tiba petugas administrasi berkata, “Mbak, kalau sore poli bedah mulut tutup. Kembali lagi besok pagi saja.” “Kalau periksa dulu gitu nggak bisa ya, Mbak?” tanya saya. “Nggak bisa, Mbak. Soalnya kan udah pasti diagnosisnya.” Baiklah, saya pun pulang.
Judul: Parmin Penulis: Jujur Prananto Penerbit: Kompas Cetakan: Pertama, 2002 Jumlah halaman: 160 hlm. Daftar judul cerpen: 1. Sang Pahlawan 2. Nasib Seorang Pendengar Setia 3. Luka 4. Perjalanan Dua Pencari Alamat 5. Perjalanan Terpanjang 6. Bahasa Inggris 7. Parmin 8. Seorang Ayah dan Anak Gadisnya 9. Ibu Memintaku Segera Pulang 10. Wabah 11. Ibu Senang Duduk Depan Warung 12. Dua Pemerkosa 13. Helm 14. Paduan Suara 15. Reuni 16. Peran-Peran Semu Kumpulan cerpen Parmin ini karya salah satu penulis cerpen favorit saya, Pak Jujur Prananto. Saya berburu buku ini gara-gara saat mengikuti workshop beliau, saya sangat terkesan dengan cerita beliau tentang proses kreatif menulis cerpen “Parmin”dan “Ibu Senang Duduk Depan Warung”. Proses kreatif penulisan cerpen yang lain dapat dibaca pada bagian (semacam) kata pengantar yang diberi judul “Setelah Es Krim Itu Melele
Komentar
Posting Komentar