Desa Wisata Jalan Bunga: Ketika Kenikir Menjadi Objek Wisata
Bunga kenikir biasanya tumbuh liar di pekarangan. Warna yang
sering dijumpai antara lain kuning, oranye, dan merah muda. Kalau hanya tumbuh
beberapa, bunga ini tentu tidak terlalu menarik. Lain halnya jika bunga
tersebut ditanam dalam jumlah banyak dan diatur sedemikian rupa. Bunga-bunga
itu akan terlihat sangat indah dan tentunya menjadi objek yang Instagramable.
Adalah Desa Wisata Jalan Bunga, objek wisata baru di
Kabupaten Klaten yang baru-baru ini ramai dibicarakan orang karena bunga kenikirnya.
Objek wisata ini berlokasi di Dukuh Mandegan, Desa Bono, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten.
Jaraknya bisa ditempuh kira-kira 30 menit dengan sepeda motor atau mobil dari pusat
Kota Klaten. Lokasi tepatnya di GoogleMaps di koordinat -7.6007977,110.5940568,3a,75y,156.49h,67.07t.
Lokasi tepatnya bisa dicari lewat GoogleMaps |
Yang punya blog boleh tampil ya... 😊😊😊 |
Objek wisata ini sesungguhnya berupa jalan yang membelah
Dukuh Mandegan. Di kiri-kanannya terdapat area persawahan yang biasa ditanami
padi dan jagung. Di pinggir jalan inilah tumbuh tanaman bunga kenikir berwarna
oranye dan kuning. Bunga-bunga itu tumbuh lebat hingga tampak seperti taman.
Bunga dengan warna mencolok menarik perhatian serangga seperti lebah untuk mengambil nektarnya |
Biasanya bunga-bunga dengan warna mencolok seperti bunga
matahari dan kenikir ditanam di pinggir sawah sebagai pengusir serangga yang
menjadi musuh alami para petani. Warna bunga itu akan mengalihkan perhatian
serangga dari tanaman utama di sawah. Selain menjadi tempat tinggal serangga, bunga-bunga
itu juga menyediakan nektar. Tak disangka, tanaman refugia tak hanya menjadi penangkal serangga, tetapi juga
memberikan manfaat bagi warga dari sektor wisata.
Untuk masuk ke objek wisata ini, pengunjung hanya dikenakan
biaya parkir Rp2.000,00 untuk sepeda motor. Karena objek wisata ini masih baru,
fasilitas parkirnya belum terlalu bagus, yakni hanya menempati halaman rumah
warga. Terdapat pula photobooth dan
beberapa properti foto yang bisa digunakan dengan membayar seikhlasnya. Di beberapa
titik juga terdapat beberapa penjaja makanan kecil dan minuman jika pengunjung ingin
melepas dahaga dan lapar setelah lelah berjalan-jalan.
Gunung Merapi dan Merbabu di sore hari |
Kalau ingin datang ke Jalan Bunga Mandegan, lebih baik saat
pagi atau sore. Selain cuacanya tidak terlalu panas, pemandangannya juga akan
lebih bagus karena di sisi barat terlihat Gunung Merapi dan Gunung Merbabu yang
menjulang tinggi. Tentunya ini akan membuat kegiatan swafoto dan berburu foto semakin
mengasyikkan. Karena jalan ini merupakan akses utama untuk warga dukuh setempat,
sebaiknya berhati-hati karena pengendara sepeda motor sesekali lewat. Nah,
bagaimana? Tertarik untuk mencoba berwisata murah meriah di Jalan Bunga
Mandegan?
Yogyakarta, 5 Januari 2018
*Tulisan ini diikutsertakan dalam Gramedia Blog Competition dengan tema #GramediaHolidaySeason periode 1 November 2017-7 Januari 2018
Woalah, blogger juga to sampeyan.. haha
BalasHapusSekadar menyalurkan hobi nyinyir hehehehe
Hapus