Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

PSA (Perawatan Saluran Akar) (Bagian 3): Cetak Gigi dan Pasang Onlay

Gambar
Setelah perawatan saluran akar gigi saya sampai pada tahap 4, yaitu pengisian saluran akar, perawatan gigi saya diserahkan kembali ke drg. Henri. Sebelum menjalani tahap selanjutnya, saya harus menjalani rontgen lagi untuk melihat kondisi gigi saya. drg. Evy memberi saya rujukan rontgen. Seperti biasa, rontgen di RSGM Prof. Soedomo UGM saja yang murah meriah dan dekat, tinggal gowes 5 menit langsung sampai. Senin, 7 Desember 2015: Rontgen Gigi Lagi Jam istirahat saya segera menuju bagian radiologi RSGM UGM. Lumayan banyak antreannya. Saya langsung melapor ke drg. Henri bahwa saya sudah sampai. Selesai difoto, saya duduk-duduk di depan bagian radiologi. Dari kejauhan, saya melihat drg. Henri menaiki lift , sepertinya mau ke lantai 3. Semoga segera membuka pesan dari saya, lalu segera melihat hasil rontgen supaya saya langsung bisa kembali ke kantor. Hasil rontgen sudah di tangan, drg. Henri meminta saya menunggu sebentar. Dudududu. Sebentar-sebentar saya melihat jam di tangan....

PSA (Perawatan Saluran Akar) (Bagian 2): Ketika Si Gigi Minta Dikonservasi

Gambar
Sabtu, 14 November 2015 (Kunjungan 3): PSA Tahap 1 Setelah menjalani rontgen gigi dan pemotongan polip, saya mulai menjalani perawatan saluran akar. Perawatan saluran akar ini termasuk dalam perawatan konservasi gigi yang bertujuan untuk mempertahakan gigi supaya tidak dicabut dari rongga mulut. Kata drg. Henri, saya sudah dibuatkan janji dengan drg. Evy pukul 14.00. drg. Henri mengambil spesialisasi bedah mulut, jadi perawatan gigi saya dilakukan dokter lain yang mendalami konservasi gigi. Sebelum pukul 14.00 saya sudah sampai di Apotek K-24 Demangan Baru. Saya tanya pada pegawai apotek, katanya dokter giginya belum datang. Saya pun menunggu sambil duduk-duduk. Tidak lama kemudian ada mbak-mbak imut berwajah Oriental masuk, lalu berkata kepada pegawai apotek bahwa dirinya adalah dokter gigi pengganti. Wooogh, mbak ini dokter giginya! Saya pun menghampirinya. “Dokter Evy ya?” “Iya.” “Saya Dewi, pasiennya Dokter Henri.” Ilustrasi perawatan saluran akar Sumber:  https://en.w...

PSA (Perawatan Saluran Akar) (Bagian 1): Belum Siap Ompong!

Gambar
Setelah menjalani empat kali odontektomi dan eksisi FAM ( fibroadenoma mammae ) sampai harus opname, saya pikir “petualangan” saya di dunia medis sudah selesai. Tentunya tidak termasuk kunjungan rutin ke dokter gigi untuk membersihkan karang. Baru setahun gigi geraham kanan bawah (gigi 47) saya ditambal, ternyata tambalannya sudah copot. Duh, mesti ngurusin gigi lagi nih! Rabu, 28 Oktober 2015: Tambalanku Copot! Sebelum tambalan gigi saya benar-benar copot, saya sudah membatin, kok ada yang aneh ya dengan tambalannya. Lama-lama kok terkikis sedikit demi sedikit. Padahal belum satu tahun. Satu waktu saya makan dan klethuk , ada biji nasi kering yang tergigit tapi meleset. Eh, kok rasanya ada makanan yang nyempil di gigi. Saya pun becermin. Aaaaa! Gigi saya sudah “terkubur” nasi dan sedikit berdarah. Ketika makanan yang nyempil itu saya ambil, tambalan gigi pun ikut terangkat. Huaaa! Copot! Ya Allah, apa aku kalau ngunyah terlalu ekstrem ya makanya tambalannya copot? T_T Karen...