Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

Hari Kartini: Merenungkan “Kodrat” Macak, Masak, Manak

Gambar
21 April di Indonesia diperingati sebagai Hari Kartini. Biasanya anak-anak kecil di sekolah atau karyawan di beberapa institusi merayakannya dengan memakai pakaian adat. Akan tetapi, sebenarnya makna Hari Kartini lebih dari itu. Hari Kartini hendaknya dimaknai dengan mengenang kembali perjuangan Kartini dalam bidang pendidikan dan pemenuhan hak-hak perempuan. Raden Ajeng Kartini atau lebih tepatnya Raden Ayu Kartini (karena saat meninggal sudah berstatus menikah, jadi gelarnya Raden Ayu) adalah seorang putri Bupati Jepara, lahir di Jepara 21 April 1879, menikah dengan Bupati Rembang bernama K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, dan meninggal di Rembang 17 September 1904 setelah melahirkan anak pertamanya (hasil baca di Wikipedia hehehehe). Pada usia kanak-kanak Kartini sempat mengenyam pendidikan di ELS ( Europese Lagere School ), tetapi sejak usia 12 tahun dipingit. Akan tetapi, dengan kemampuannya berbahasa Belanda, Kartini  belajar sendiri dengan membaca berbagai buk